Wednesday, August 17, 2016

Download Format AD/ ART Komite Sekolah untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

Download Format AD/ ART Komite Sekolah untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA - Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui upaya peningkatan mutu, efisiensi penyelenggaraan, pemerataan, dan demokrasi pendidikan diperlukan adanya dukungan masyarakat yang lebih optimal.

Format ADART Komite Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

Fungsi ADART Komite Sekolah diharapkan dapat mewadahi dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam melahirkan kebijakan pendidikan dan program pendidikan. Kemudian untuk itu diperlukan adanya upaya meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menciptakan kondisi transparansi, akuntable, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.

Adapun kutipan Menurut PP Nomor 17 Tahun 2010 pasal 196, 197 dan 198 sebagai berikut:

PP Nomor 17 Tahun 2010 pasal 196 ( Pengertian dan Fungsi)

  1. Komite sekolah/madrasah berfungsi dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
  2. Komite sekolah/madrasah menjalankan fungsinya secara mandiri dan profesional.
  3. Komite sekolah/madrasah memperhatikan dan menindaklanjuti terhadap keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap satuan pendidikan.
  4. Komite sekolah/madrasah dibentuk untuk 1 (satu) satuan pendidikan atau gabungan satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
  5. Satuan pendidikan yang memiliki peserta didik kurang dari 200 (dua ratus) orang dapat membentuk komite sekolah/madrasah gabungan dengan satuan pendidikan lain yang sejenis.
  6. Komite sekolah/madrasah berkedudukan di satuan pendidikan.
  7. Pendanaan komite sekolah/madrasah dapat bersumber dari: Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, Bantuan pihak asing yang tidak mengikat dan/atau Sumber lain yang sah.

PP Nomor 17 Tahun 2010 pasal 197 (Keanggotaan Komite Sekolah)

  1. Anggota komite sekolah/madrasah berjumlah paling banyak 15 (lima belas) orang, terdiri atas unsur: orang tua/wali peserta didik paling banyak 50% (lima puluh persen), tokoh masyarakat paling banyak 30% (tiga puluh persen); dan pakar pendidikan yang relevan paling banyak 30% (tiga puluh persen). 
  2. Masa jabatan keanggotaan komite sekolah/madrasah adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. 
  3. Anggota komite sekolah/madrasah dapat diberhentikan apabila: Mengundurkan diri, Meninggal dunia; atau Tidak dapat melaksanakan tugas karena berhalangan tetap, dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 
  4. Susunan kepengurusan komite sekolah/madrasah terdiri atas ketua komite dan sekretaris. 
  5. Anggota komite sekolah/madrasah dipilih oleh rapat orangtua/wali peserta didik satuan pendidikan. 
  6. Ketua komite dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipilih dari dan oleh anggota secara musyawarah mufakat atau melalui pemungutan suara. 
  7. Anggota, sekretaris, dan ketua komite sekolah/madrasah ditetapkan oleh kepala sekolah.

PP Nomor 17 Tahun 2010 pasal 198 (Larangan Komite Sekolah)

  1. Menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan; 
  2. Memungut biaya bimbingan belajar atau les dari peserta didik atau orang tua/walinya di satuan pendidikan; 
  3. Mencederai integritas evaluasi hasil belajar peserta didik secara langsung atau tidak langsung; 
  4. Mencederai integritas seleksi penerimaan peserta didik baru secara langsung atau tidak langsung; dan/atau 
  5. Melaksanakan kegiatan lain yang mencederai integritas satuan pendidikan secara langsung atau tidak langsung. 
Semua point-point diatas haruslah dituangkan dalam ADART Komite Sekolah supaya kedudukan secara hukumnya jelas dan berdasar sehingga dalam melaksanakan semua kegiatan dapat terlaksana dan penuh rasa tanggung jawab juga sebagai pembatas dalam melaksanakan semua kebijakan-kebijakan komite sekolah.

Preview File

[ Format File - Microsoft Office Word ]



Demikianlah berbagi file ADART Komite Sekolah. Semoga apa yang dibagikan berkas sekolah menjadi berguna serta bermanfaat untuk sekarang maupun yang akan datang. Terima Kasih.

Tuesday, May 31, 2016

Pengertian, Karakteristik, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

#Pengertian, Karakter, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

Pengertian, Karakteristik, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

#Pengetian Anak Usia Dini

    Secara umum dapat diartikan sebagai anak berumur dibawah 6 Tahun. Jadi usia anak yang belum mencapai umur 6 tahun atau 6 tahun kebawah dikategorikan sebagai Anak Usia Dini. Banyak orang mengatakan bahwa fase ini sebagai Masa "Golden Age" karena masa ini sangat menentukan bagaimana anak tersebut berkembang nantinya dari segi Sikap, Mental dan Spiritualnya. Selain itu tentu saja banyak faktor yang mempengaruhinya itu semua seiring dengan proses menuju tingkat kedewasaan dan masa Golden Age akan tetap diingat serta membekas di hati sanubarinya. Disini perlu peran aktif terutama dari keluarga dalam menjaga dan mengantarkan proses itu secara alami dan baik untuk masa depannya.

    Untuk sekarang ini banyak sekolah ataupun kelas khusus yang menyediakan pembelajaran untuk Anak Usia Dini yang 

    #Karakter Anak Usia Dini

      Adapun untuk karakteristik anak usia dini menurut admin bisa dilihat d bawah ini :
      1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Anak usia dini sangat ingin tahu tentang dunia sekitarnya. Pada masa bayi rasa inign tahu ini ditunjukkan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya kemudian memasukkannya ke mulutnya. Pada usia 3-4 tahun anak sering membongkar pasang segala sesuatu untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Anak juga mula gemar bertanya meski dalam bahasa yang masih sangat sederhana.
      2. Merupakan pribadi yang unik. Meskipun banyak kesamaan dalam pola umum perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan sebagainya. Keunikan ini berasal dari faktor genetis dan juga lingkungan. Untuk itu pendidik perlu menerapkan pendekatan individual dalam menangani anak usia dini.
      3. Suka berfantasi dan berimajinasi. Fantasi adalah kemampuan membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti Aisyah, 2008). Anak usia dini sangat suka membayangkan dan mengembangkan berbagai hal jauh melampaui kondisi nyata. Bahkan terkadang mereka dapat menciptakan adanya teman imajiner. Teman imajiner itu bisa berupa orang, benda, atau pun hewan
      4. Masa paling potensial untuk belajar. Masa itu sering juga disebut sebagai “golden age” atau usia emas. Karena pada rentang usia itu anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat di berbagai aspek. Pendidik perlu memberikan berbagai stimulasi yang tepat agar masa peka ini tidak terlewatkan begitu saja. Tetapi mengisinya dengan hal-hal yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
      5. Menunjukkan sikap egosentris. Pada usia ini anak memandang segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung mengabaikan sudut pandang orang lain. Hal itu terlhat dari perilaku anak yang masih suka berebut mainan, menangis atau merengek sampai keinginannya terpenuhi.
      6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek. Anak usia dini memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak akan mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik perhatiannya. Sebagai pendidik dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya memperhatikan hal ini.
      7. Sebagai bagian dari makhluk sosial. Anak usia dini mulai suka bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai belajar berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya. Ia mulai belajar bagaimana caranya agar ia bisa diterima lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini anak mulai belajar untuk berperilaku sesuai tuntutan dari lingkungan sosialnya karena ia mulai merasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

      #Perkembangan Anak Usia Dini

      Periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga usia 24 bulan (0 -2 tahun) disebut sebagai periode atau masa bayi (infacy period). Masa ini merupakan masa yang sangat bergantung kepada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial hanya sebagai permulaan.


      - Perkembangan Fisik-Motorik.
      Pada masa ini, umumnya bayi mengalami pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Berat badan bertambah dengan cepat, begitu pula dengan tinggi atau panjang badan, besar atau lingkar kepala. Pertambahan volume serta pengerasan tulang telah dimulai pada tahun pertama, ubun-ubun anak yang ketika pertama lahir terbuka atau belum terbentuk tulang tempurung akan tertutup pada usia delapan belas bulan. Jaringan lemak bertambah pesat karena tingginya kadar lemak di dalam air susu yang menjadi makanan pokok bagi bayi.

      Rata-rata anak mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu tahun dan enambelas buah gigi susu pada usia dua tahun. Gigi yang pertama kali muncul adalah gigi seri atau gigi depan, sedangkan yang terakhir adalah gigi geraham.

      - Perkembangan Kognitif.
      Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya (Desmita, 2010: 103).

      Syah (2008: 67) menyatakan bahwa hasil-hasil riset kognitif menyimpulkan bahwa semua bayi manusia sudah berkemampuan menyimpan informasi-informasi yang berasal dari penglihatan, pendengaran, dan informasi-informasi yang diserap melalui indera lainnya. Selain itu, bayi juga berkemampuan merespons informasi-informasi tersebut secara sistematis. Hasil riset para ahli psikologi kognitif menyimpulkan bahwa aktivitas ranah kognitif manusia pada prinsipnya sudah berlangsung sejak masa bayi, yaitu pada rentang usia 0-2 tahun.

      - Perkembangan Psikososial
      Perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian, serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Meskipun dalam pemenuhan kebutuhannya bayi masih sangat tergantung kepada pengasuhnya, namun bukan berarti mereka sama sekali pasif. Sejak lahir, pengalaman bayi semakin bertambah dan ia berpartisipasi aktif dalam perkembangan psikososialnya sendiri, mengamati dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

      #Pertumbuhan Anak Usia Dini

      Periode kanak-kanak awal atau early childhood period (usia 2-6 tahun) merupakan usia prasekolah. Pada masa ini, pada umumnya anak-anak mulai menjalani masa pendidikan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) baik pada jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Pada jenjang ini, anak-anak diberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani dalam rangka mempersiapkan mereka agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut, yaitu pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).

      - Pertumbuhkan dan Perkembangan Fisik
      • Pertumbuhan dan perubahan bentuk tubuh
      • Pertumbuhan Otak
      • Pertumbuhan Kognitif
      - Pertumbuhkan dan Perkembangan Kognitif.
      Piaget dalam Desmita (2010: 101) membagi skema perkembangan kognitif yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
      • Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
      • Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
      • Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
      • Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)
      Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada periode praoperasional (2-7 tahun) merupakan tahapan dimana anak belum mampu mengusai operasi mental secara logis. Yang dimaksud operasi mental adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya respresentasional atau ”symbolic function” yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mempresentasikan (mewakili) sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol-simbol (kata-kata, gesture/bahasa gerak, dan benda). Dapat juga dikatakan sebagai ”simiotic function”, yaitu kemampuan menggunakan simbol-simbol (bahasa, gambar, tanda, syarat, benda, gesture atau peristiwa) untuk melambangkan sesuatu kegiatan, benda yang nyata atau peristiwa-peristiwa (Yusuf Ln., 2000: 169).

      - Pertumbuhkan dan Perkembangan Psikososial
      Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan aspek-aspek psikologis seperti emosi, motivasi, dan perkembangan pribadi, serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Terkait dengan perkembangan psikososial ini, anak-anak praoperasional akan mengalami situasi krisis dalam dirinya, yakni krisis antara timbulnya inisiatif berhadapan dengan rasa bersalah. Pada tahap ini, anak mulai belajar bertanggungjawab dan mengendalikan perasaan, sementara itu anak juga masih perlu menikmati kebebasannya. Apabila perkembangan rasa bersalah melebihi perkembangan inisiatif, maka anak akan menjadi anak yang diliputi rasa ragu-ragu (peragu). Pada situasi seperti ini, iklim sosio psikologis yang kondusif sangat dibutuhkan guna mendukung individu untuk mencapai perkembangan yang positif dan optimal.

      Pada masa kanak-kanak awal, terutama masa prasekolah (mulai usia 4 tahun) perkembangan sosial anak sudah mulai tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubngan dengan teman sebayanya.

      Ciri-ciri perkembangan pada tahap ini adalah :
      • Anak sudah mulai tahu aturan-aturan, baik dilingkungan keluarganya maupun dalam lingkungan bermain 
      • Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan
      • Anak sudah mengetahui hak atau kepentingan orang lain 
      • Anak sudah mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman sebaya (peer group)
      Akhirnya selesai juga artikel Pengertian, Karakteristik, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini.  Terima Kasih telah berkunjung Semoga bisa menjadi pengetahuan yang bermanfaat untuk sekarang maupun yang akan datang. 
      sumber : http://juonorp.blogspot.co.id/2013/10/pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-usia_20.html

      Aplikasi Administrasi Guru SMP Kurikulum KTSP Microsoft Excel

      Aplikasi Administrasi Guru  - Dalam setiap kesempatan Guru memberikan setiap pelajaran di kelas tentu saja erat kaitannya dengan Administrasi, baik berupa  Hard copy maupun Softcopynya. Maksudnya adalah Guru wajib mempunyai Perangkat Administrasi Guru dalam bentuk bukti Fisik dan Aplikasi. Tenu saja Aplikasi yang sudah dilakukan modifikasi sebelumnya dan disesuaikan dengan Administrasi Guru yang dibutuhkan. 

      Aplikasi Administrasi Guru SMP Kurikulum KTSP Microsoft Excel
      Penampakan Gambar Aplikasi Administrasi Guru

      Aplikasi Administrasi Guru disini tiada lain untuk menyelamatkan data bukti fisik bila suatu hari terjadi kehilangan atau kerusakan file. Bisa dibayangkan bagaimana akibatnya? tentu saja ini menjadi suatu masalah yang sangat fatal, apalagi kaitannya dengan data siswa, nilai, kehadiran dan lain sebagainya.

      Dengan Aplikasi Administrasi Guru ini mungkin dapat menangani Masalah Admninitrasi Pendidikan seperti contoh diatas yang semua guru tidak ingin mengalaminya. Aplikasi Administrasi Guru ini dibuat dari Program Microsoft Excel yang sangat sederhana dan memuat beberapa fitur diantaranya :
      1. Jadual Pelajaran
      2. Analisis Hasil Belajar Efektif  
      3. Beban Belajar Siswa 
      4. Analisia Jam Belajar Efektif 
      5. Catatan dan Program Kegiatan Ekstrakulikuler  
      6. Buku Pegangan Guru (KTSP atau Kurikulum 2013)
      7. Daftar Inventaris Kelas 
      8. Denah Tempat Duduk Siswa
      9. dan lain sebagainya...

      Untuk yang penasaran dengan Aplikasi Administrasi Guru dan yang membutuhkan untuk dipelajari atau digunakan langsung saja download link dibawah ini : 


      Demikianlah uraian sangat singkat mengenai Aplikasi Administrasi Guru yang disampaikan pada kesempatan kali ini, Semoga bisa membantu dan bermafaat. Terima Kasih

      Konseling Islam - Pengertian, Sejarah, Konsep, Tujuan dan Manfaatnya

      Konseling Islam - Pengertian, Sejarah, Konsep, Tujuan dan Manfaatnya. 

      Konseling Islam - Pengertian, Sejarah, Konsep, Tujuan dan Manfaatnya

      Untuk kali ini admin akan mencoba membahas sedikit tentang Konseling Islam. Pengertian - Bila melihat arti dari kata konseling  berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa latin yaitu counselium, artinya ”bersama” atau ”bicara bersama”. Pengertian ”berbicara bersama-sama” dalam hal ini adalah pembicaraan antara konselor (counselor) dengan seseorang atau beberapa klien (Counselee). Dengan demikian counselium berarti, ”people coming together to again an understanding of problem that beset them were evident”, yang ditulis oleh Baruth dan Robinson (1987:2) dalam bukunya An Introduction to The Counseling Profession.

      Sejarah Berdirinya Bimbingan Konseling Di Indonesia

      Sejak tahun 1960. Hal ini merupakan salah satu hasil Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (disingkat FKIP, yang kemudian menjadi IKIP) di Malang tanggal 20 – 24 Agustus 1960. Perkembangan berikutnya tahun 1964 IKIP Bandung dan IKIP Malang mendirikan jurusan Bimbingan dan Penyuluhan. Selanjutnya mulai menyebar di beberapa daerah mengadakan Jurusan bimbingan Konseling.

      Konsep Dasar Bimbingan Konseling Disekolah

      1. Bimbingan Konvensional - Tujuan bimbingan menurut para ahli dibedakan menjadi, yaitu tujuan bimbingan mendasar , umum, teoritis, dan yang lebih kongkret merupakan penjabaran dari tujuan yang bersifat umum. Tujuan yang bersifat umum antara lain penemuan diri dan dunianya, perkembangan secara optimal , realsisasi diri secara bernilai sebagai individu. Adapun Fungsi dari Bimbingan Konseling sebagai suatu kegiatan tertentu yang mendukug atau yang mempunyai arti tujuan bimbingan.
      2. Konseling Islami - Tujuan umum Konseling Islami secara garis besar dapat diartikan Membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. Dan Tujuan khusus diantaranya : #1. Membantu individu agar tidak menghadapai masalah, #2. Membantu individu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, #3  Membantu indvidu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.
      3. Fungsi dan kegiatan Bimbingan dan Konseling Islami diantranya adalah Preventif, kuratif atau korektif, persuasive  dan developmental atau pengembangan 
      Untuk lebh jelasnya lagi mengenai Konseling Islam. Bisa langsung lihat preview dan Download File dibawah ini :

      [ Format File - Micsoroft Word ]


      Demikianlah berbagi file tentang Konseling Islam - Pengertian, Sejarah, Konsep, Tujuan dan Manfaatnya Semoga bisa membantu dalam pemahaman Konseling Islam in. Terima Kasih

      Monday, May 30, 2016

      RPP Silabus Bahasa Jawa SMP Kurikulum KTSP Kelas 7, 8, 9

      RPP Bahasa Jawa SMP Kurikulum KTSP Kelas 7, 8, 9

      RPP Silabus Bahasa Jawa SMP Kurikulum KTSP Kelas 7, 8, 9 Tahun 2016

      Berkas Sekolah - RPP Silabus Bahasa Jawa merupakan salah satu perangkat administrasi guru yang wajib dibuat dan dimiliki seorang Guru dalam melaksanakan setiap pembelajaran di kelas. Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah yang masih dilestarikan sampai saat ini. Buktinya bahwa pemerintah memberikan kewenangan kepada setiap daerah untuk memasukan Bahasa Daerah masing-masing Ke dalama kurikulum KTSP ataupun Kurikulum 2013 sebagai Mata Pelajara Muatan Lokal.

      Ini terbukti bahwa Pemerintah masih peduli kepada Bahasa Daerah. Tentu saja ini harus disambut baik untuk diterapkannya di sekolah-sekolah. Apalagi dengan bermunculannya Bahasa Alay atau Gaul yang dapat merusak kelestarian Bahasa Nenek Moyang ini. Harusnya promosi melalui Iklan Bahasa Jawa supaya benar-benar dipakai dan dilestarikan serta siswa dan siswi pun mau Belajar Bahasa Jawa.

      Dalam Hal Pembuatan Silabus Pemerintah tentu saja menyediakannya supaya adanya kesamaan kompetensi yang akan dicapai pada setiap materi pelajarannya. Namun untuk RPP itu sendiri Guru wajib mengembangkannya dari Silabus yang sudah ada.

      Perlu Kreatifitas dalam memberikan setiap materi yang disajikan karena memang untuk saat ini siswa dan siswi kebanyakan malah menggunakan bahasa yang Gaul dan Alay tadi. Maka dari itu admin berikan contoh RPP Silabus Bahasa Jawa SMP Kurikulum KTSP yang bisa dijadikan referensi atau perbandingan dengan Bahasa Bandung.

      Langsung saja bagi yang membutuhkan filenya bisa didownload dibawah ini :

      RPP Bahasa Jawa SMP Kurikulum KTSP Kelas 7, 8, 9

      Silabus Bahasa Jawa SMP Kurikulum KTSP Kelas 7, 8, 9



      Demikianlah berbagi file tentang RPP Silabus Bahasa Jawa SMP Kurikulum KTSP Kelas 7, 8, 9. Semoga bisa berguna serta bermanfaat untuk Bapak dan Ibu Sekalian

      APLIKASI CETAK RAPORT KTSP DENGAN FITUR IMPORT DATA DAPODIK

      APLIKASI CETAK RAPORT KTSP DENGAN FITUR IMPORT DATA DAPODIK

      APLIKASI CETAK RAPORT KTSP DENGAN FITUR IMPORT DATA DAPODIK

      Berjumpa kembali dengan Berkas Sekolah yang masih membagikan file dan berita pendidikan dalam rangka membantu Guru meringankan setiap pekerjaan Bapak dan Ibu Guru di SD, SMP dan SMA sederajar. Mungkin itulah alasan mengapa sampai saat ini masih terus Update File-File terbaru.

      Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan file tentang Aplikasi Cetak Raport KTSP dengan Fitur Import Data Dapodik. Penasaran bukan??.  Banyak Aplikasi Raport microsoft excel yang sudah dibagikan sebelumnya menggunakan microsoft excel input secara manual. 

      Berbeda dengan ini, Aplikasi Raport ini menggunakan import data dapodik sehingga memudahkan dalam input data siswanya. Secara logika pastinya akan sangat mudah dan terbantu dalam segi waktu serta pengerjaannya. 

      Aplikasi ini dikembangkan oleh Bapak Primananda Aditya yang ingin membantu Bapak, Ibu dan Operator Sekolah dalam membuat Raport Sementara sebelum diterimanya raport input manual dari tiap Dinas Pendidikan. 

      Untuk yang masih penasaran dan ingin cepat-cepat melakukan instalasi Aplikasi Cetak Raport KTSP dengan Fitur Import Dapodik, Langsung saja download Filenya dibawah ini :

      Download Aplikasi Cetak Raport KTSP dengan Fitur Import Dapodik

      Itulah kiranya berbagi file tentang Aplikasi Cetak Raport KTSP dengan Fitur Import Dapodik. Semoga bisa membantu dan bermanfaat. Terima Kasih
      Password : abc

      PETUNJUK RINGKAS PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

      Petunjuk Ringkas Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

      Sebelumnya admin pernah membagikan Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan berbagai Judul yang bisa dijadikan sebagai referensi atau perbandingan dalam membuat PTK yang baik. Namun sebelum itu alangkan baiknya bila anda mengetahui bagaimana cara-cara Penulisan Laporan PTK ini supaya sesuai dengan sistematiknya. Berikut admin paparkan bagaian-bagian yang harus diperhatikan dalam membuat PTK ini.

      A. Judul Penelitian PTK

      • Ditulis secara singkat, spesifik dan jelas
      • Menggambarkan masalah yang akan diteliti
      • Menggambarkan tindakan penelitian yang dipilih untuk memecahkan masalah
      • Ada Setting (tempat dan waktu)
      • Jumlah kata jangan terlalu panjang sekitar  20-25 kata
      Contoh:
      1. Penggunaan Metode Matrik Perbandingan untuk Meningkatkan motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Kawasan Benua dan Negara Tetangga  di Kelas 7 SMPN 3 Solo Tahun 2004
      2. Meminimalisir  Miskonsepsi Siswa Dalam Pembelajaran IPS  melalui Penggunaan Modul IPS Terpadu di Kelas VII SMPN 10 Solo Tahun 2007
      3. Peningkatkan keberanian siswa untuk berenang melalui penggunaan alat-alat bantu berenang pada Siswa Kelas 3 SDN I Jaten Kec Jaten Kab Karanganyar
      4. Mempercepat ketepatan  Handgrip melalui Pola Latihan Silang antara pukulan Forhand Volley dan groundstroke Depan Belakang Pada Permainan Tenis Kelompok Ex Pemain Badminton.
      PETUNJUK RINGKAS PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

      B. Bab Pendahuluan

      1. Latar Belakang Masalah

      • Masalah PTK yang diangkat:
        • Merupakan masalah nyata di kelas / sekolah, bukan hasil kajian teoretik dari buku
        • Dapat terinspirasi dari hasil penelitian terdahulu, tetapi  digali dari permasalahan pembelajaran yang aktual.
        • Masalah didiagnosis secara kolaboratif oleh guru atau kelompok guru.
      • Masalah harus bersifat:
        • penting dan mendesak untuk dipecahkan,
        • dapat dilaksanakan (ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya)
      • Hal-hal yang perlu dideskripsikan pada LBM:
      -          Deskripsikan masalah yang dihadapi
      -          Sajikan fakta/bukti-buktinya
      -          Deskripsikan apa yang seharusnya dicapai
      -          Deskripsikan dampaknya jika masalah tersebut tdk teratasi
      -          Deskripsikan penyebab-penyebab masalah tersebut
      -          Deskripsikan alternatif pemecahan masalah tersebut

      2.  Rumusan Masalah

      1. Sajian rumusan masalah harus dilihat dari aspek substansi dan bentuk rumusannya
      l  Substansi rumusan masalah PTK
      lAda permasalahan yang akan diatasi
      lAda alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil
           positif yang diantisipasi
      l  Bentuk rumusan menggunakan kalimat tanya, contoh:
      l  Apakah Penggunaan Metode Matrik Perbandingan  dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam  pembelajaran Geografi  Kawasan Benua dan Negara Tetangga di kelas 7a SLTPN 3 Solo?
      l  Apakah Penggunaan Modul IPS Terpadu dapat Meminimalisir Miskonsepsi Siswa dalam Pembelajaran IPS di SMPN 10 Solo?
      l  Apakah penggunaan alat-alat bantu berenang dapat meningkatkan keberanian siswa untuk berenang pada siswa Kelas 3 SDN I Jaten Kec Jaten Kab Karanganyar?
      l  Apakah penggunaan pola latihan pukulan Forhand Volley dan groundstroke Depan Belakang dapat mempercepat ketepatan  Handgrip  permainan tenis pada Kelompok Ex Pemain Badminton Siswa SMPN 2 Kab karanganyar?
      l  Apakah penggunaan gaya umpan balik Reciprocal Style dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam pembelajaran bermain bolavolly pada siswa kelas XI SMAN karangpandan Kab Karanganyar Tahun 2008?

           b. Buat definisi operasional dari variabel pokok penelitian

      3. Tujuan Penelitian
      Tujuan penelitian  perlu dirumuskan secara singkat dan jelas tentang apa yang ingin diatasi atau dicapai berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan.

      Contoh:
      1.      untuk mengetahui peningkakan motivasi belajar siswa melalui penggunaan penggunaan metode matrik perbandingan
      2.      Meningkatkan hasil belajar yang lebih bermakna baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa melalui penggunaan penggunaan metode matrik perbandingan

      4. Manfaat Penelitian

      - Manfaat penelitian perlu diuraikan secara jelas dan sistematis baik praktis maupun teoritis
      - Kemukakan manfaat bagi siswa, guru, komponen pendidikan terkait di sekolah,.
      1. Bagi siswa:
                                    a.      Tumbuhnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran
                                    b.      Meningkatnya hasil belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif
                                     c.      Meningkatnya ketrampilan sosial siswa dalam bergaul di lingkungan sosialnya 
                                    d.      Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar

      2. Bagi guru:
      a.      mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran Pengetahuan sosial
      b.      Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk materi bahasan Negara maju dan Negara berkembang
      c.       Diperolehnya media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran Kawasan Regional

      2.            Bagi Sekolah:
                                    a.      Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial
                                    b.      Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu
                                     c.      Tumbuhnya iklim  pembelajaran  siswa aktif di sekolah

      C. Bab Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan
      1. Deskripsikan kajian teori yang relevan dengan topik penelitian yang dilakukan , terutama variabel yang mau diatasi (variabel Y= variabel terikat) dan variabel digunakan untuk mengatasi (variabel X= variabel bebas)
      2. Deskripsikan hasil penelitian terdahulu yang relevan dg topik yang diteliti
      3. Buat kerangka pemikiran yang menjelaskan keandalan tindakan untuk mengatasi masalah.
      4. Buat kerangka pemikiran diatas dalam bentuk gambar skema tindakan
      5. Tulislah Hipotesis tindakan.

      D. Bab Metode Penelitian

      A.          Setting Penelitian
      Deskripsikan Tempat, kondisi dan waktu penelitian dilakukan

      B.           Subjek Penelitian
      Deskripsikan Subjek penelitian secara lugas yang mencakup jumlah, jenis kelamin, cakupan, kondisi siswa.

      C.           Prosedur Penelitian
      Jelaskan metode penelitian, siklus penelitian, dan prosedur penelitian
      Jelaskan jumlah siklus, tindakan siklus I, siklus 2 dan seterusnya disertai dengan penjelasan
      Prosedur Penelitian mencakup: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta analisis dan refleksi
      a. Perencanaan Tindakan
          Deskripsikan tentang persiapan tindakan, kegiatannya
          mencakup :
      -          penyusunan rencana tindakan (skenario pembelajaran)
      -          penyusunan media
      -          penyusunan materi
      -          penyusunan instrumen
      -          Simulasi rencana tindakan (skenario pembelajaran)
               b. Pelaksanaan tindakan
                     Deskripsikan rencana pelaksanaan  tindakan dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) serta jumlah pertemuaannya.
         c. Observasi tindakan
        Jelaskan data yang dikumpulkan dan teknik pengumpulan data
       (soal test, lembar observasi, kuesioner)

         d. Analisis dan Refleksi
        Deskripsikan teknik analisis yang digunakan serta bahan dan   prosedur refleksi yang  digunakan
      E. Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan

      Pada bagian ini sistematika sajiannya dapat dibuat sebagai berikut:

      a)      Kondisi Awal

      b)      Siklus I

      c)      Siklus II

      d)     Siklus  III)

      e)      Siklus berikutnya (jika ada)

      f)       Pembahasan antar siklus


      Penjelasan
      1)  Kondisi Awal
           Deskripsikan fakta dari permasalahan atau kondisi variabel yang ada sebelum dilakukan peneltian, misal: nilai tes rata-rata yang dicapai, aspek ketrampilan sosial yang ada, tingkat keberanian bertanya siswa, miskonsepsi yang terjadi , dan sebagainya.

      2)  Siklus I,
      Untuk masing-masing siklus dapat disajikan urutan sebagai berikut:
      1. Rencana tindakan (deskripsikan skenario pembelajaran),
      2. Pelaksanaan tindakan (deskripsi hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran secara rinci dari dari awal sampai akhir setiap pertemuan)
      3. Hasil Tindakan   (sajikan /deskripsikan hasil analisis data dari observasi proses, hasil test, dan angket)

        1. Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif
        2. Hasil Belajar siswa apek ketrampilan sosial (keberanian siswa dalam bertanya, berpendapat dan berargumentasi)
        3. Efektifitas cara pembelajaran menurut siswa     dan seterusnya

      1. Refleksi
      a) Deskripsikan hasil analisis tindakan dan bandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan), dan sertakan fakta-fakta penting dalam proses penelitian sebagai bahan analisis kritis.
      b) Deskripsi ini merupakan sajian  analisis kritis  terhadap indikator kinerja VS hasil tindakan serta pengembangan konsep teoritis dan rencana tindak lanjut yang diperlukan.
      3) Siklus II (seperti siklus I)
      4) Siklus III ((seperti siklus I)
      5) Pembahasan Antar Siklus

      F. Bab Simpulan dan Saran
      a.       Simpulan
      Simpulan merupakan jawaban terhadap perumusan masalah. Jadi untuk membuat kesimpulan harus disesuaikan  perumusan masalahanya, jika ada 3 perumusan masalah pada bagian pendahuluan maka minimal ada 3 kesimpulan yang harus dibuat.
      b.      Saran
            Merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian baik yang bersifat teoritis, praktis, maupun kebijakan.

      G. Sistematika Penulisan Proposal PTK

      BAGIAN PEMBUKA
                  Halaman Judul
                  Daftar Isi

      Bagian I. Pendahuluan

      A.  Latar Belakang Masalah

      B.  Perumusan Masalah

      C.  Tujuan Penelitian

      D.  Manfaat Penelitian


      Bagian II. Landasan Teori dan Pengajuan Hipotesis

      A.  Tinjauan Pustaka

                  B.  Hasil Penelitian yang Relevan

      CKerangka Pemikiran

      D.    Hipotesis Tindakan


      Bagian III Metode Penelitian (cara penelitian)

      A.    Setting Penelitian

      B.     Subjek Penelitian

      C.     Prosedur Penelitian (langkah-langkah PTK)

      1.      Perencanaan Tindakan
      2.      Pelaksanaan Tindakan
      3.      Observasi Tindakan
      4.      Analisis dan Refleksi

      DAFTAR PUSTAKA
      LAMPIRAN


      H. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PTK

      BAGIAN PEMBUKA
                  Halaman Judul
                  Lembar Pengesahan
                  Kata Pengantar
                  Daftar Isi
                  Daftar Tabel (bila ada)
                  Daftar Gambar (bila ada)
                  Daftar Lampiran
                  Abstrak atau ringkasan

      BAB I. PENDAHULUAN

      A.  Latar Belakang Masalah

      B.  Perumusan Masalah

      C.  Tujuan Penelitian

      D.  Manfaat Penelitian

      BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

      A.  Tinjauan Pustaka

                  B.  Hasil Penelitian yang Relevan

      CKerangka Pemikiran

      E.     Hipotesis Tindakan

      BAB III METODE PENELITIAN (CARA PENELITIAN)

      A.    Setting Penelitian

      B.     Subjek Penelitian

      C.     Prosedur Penelitian (langkah-langkah PTK)

      1.      Perencanaan Tindakan
      2.      Pelaksanaan Tindakan
      3.      Observasi Tindakan
      4.      Analisis dan Refleksi

      BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

      A.    Siklus I

      B.     Siklus II

      C.     Siklus  III)

      D.    Siklus berikutnya (jika ada)

      E.     Pembahasan antar siklus

      BAB V SIMPULAN DAN SARAN

      A.    Simpulan

      B.     Saran

      DAFTAR PUSTAKA

      LAMPIRAN

      Anda juga bisa langsung download filenya disini supaya lebih jelas dalam menyusun penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Demikianlah kiranya berbagi artikel tentang Petunjuk Ringkas Penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Semoga bisa berguna serta membantu dalam menyusun PTK. Terima Kasih.

      DILEMA HONOR OPERATOR DI JUKNIS BOS 2016

      DILEMA HONOR OPERATOR DI JUKNIS BOS 2016

      Kisruh di Salah Satu Group Facebook tentang Penafsiran isi dari JUKNIS BOS Tahun 2016 ini Halaman 28 mengenai Honor atau Gaji dari Seorang Operator Sekolah. Tentu saja sangat membingungkan terlebih hampir kebanyakan Daerah Tidak adanya regulasi yang tetap mengenai Bagaimana Sistem Penggajian ataupun Berapa uang yang diterima Seorang Operator Sekolah itu.

      Banyak yang mengeluhkan Bagaimana Upah Kerja Operator Sekolah yang tidak seimbang dengan Beban yang harus ditanggungnya. Apalagi kaitannya dengan banyaknya data yang harus diisikan dengan benar serta dituntut untuk kerja hampir tiap malam hanya mengurusi data sekolah dan lainnya.

      Berikut tampilan Gambar yang menjadi Dilema untuk Operator Sekolah mengenai Sistem Penggajiannya.

      DILEMA HONOR OPERATOR DI JUKNIS BOS 2016
      Isinya sama, untuk dikdas, SMA dan SMK, diambil dari website resmi bos : bos.kemdikbud.go.id
      1. Kegiatan pendataan Dapodidasmen diusahakan untuk dikerjakan oleh tenaga administrasi berkompeten yang sudah tersedia di satuan pendidikan (termasuk tenaga administrasi BOS yang ada di SD), baik yang merupakan pegawai tetap maupun tenaga honorer, sehingga satuan pendidikan tidak perlu menganggarkan biaya tambahan untuk pembayaran honor bulanan;
      2. Apabila tidak tersedia tenaga administrasi yang berkompeten, satuan pendidikan dapat menugaskan "tenaga operator lepas" (outsourcing) yang dibayar sesuai dengan waktu perkerjaan (tidak dibayakan honor rutin bulanan);
      3. Standar Honor untuk operator Dapodikdasmen mengikuti standar biaya, atau ketentuan dan kewajaran yang berlaku di daerah sesuai dengan beban kerja
      JUKNIS BOS Tahun 2016 ini dibuat sedemikian rupa oleh TEAM AHLI Kemdikbud dalam mengelola keuangan negara khususnya untuk Dunia Pendidikan. Yang menjadi pertanyaan disini Apakah yang mengajukan OPSI adanya point-point seperti gambar diatas mengetahui bahwa :
      1. Bagaimana Pekerjaan Operator Sekolah yang sebenarnya dilapangan ?
      2. Apakah mereka mempertimbangkan Letak Geografis tiap Daerah yang berbeda-beda? sampai-sampai melakukan sinkronisasi harus ke kota dengan jarak hampir 100 KM dan Menginap.
      3. Bagaimana beratnya Tanggung Jawab yang harus ditanggung Operator Sekolah dalam mengelola Pendataan?
      Pantas saja sampai saat ini banyak operator yang mengundurkan diri menjadi Ops Sekolah mungkin karena kurangnya perhatian dari Pihak Sekolah terlebih dengan adanya JUKNIS BOS 2016 yang bisa dijadikan pedoman untuk sekolah termasuk Kepala Sekolah dalam menggunakan Dana BOS ini.

      Manusia hanya bisa berusaha dan Tuhanlah yang menentukan. Semoga Anda yang menjadi OPERATOR SEKOLAH diberikan Kesehatan dan Limpahan Rizki darimana saja arahnya. Amin... 


      Silahkan Bagikan dan berikan Komentar supaya bisa dijadikan perbaikan-perbaikan kedepannya khusunya untuk "Regulasi Honor Operator" Sekolah sebagai "Ujung Tombak Sekolah" dalam mengelola Data.